Pada tanggal 17-21 September 2025, The Asia Foundation (TAF) yang bekerjasama dengan Teras Mitra menyelenggarakan kegiatan terkait dengan peningkatan kapasitas staff mitra The Asia Foundation yakni Arupa, FKKM, HWDI, JARI Indonesia Borneo Barat, JKMA, KARSA, Konsepsi NTB, Mnukwar Tanah Papua, PBBT, PHAP, PILI, PINUS SUMSEL, PIONIR, Sikola Mombine, YMI, YWLP, dan YWSS dalam mengorganisir kelompok-kelompok marginal, distabilitas, gender dan inklusif di wilayah pendampingan masing-masing.
Pengorganisasian masyarakat (Community Organizing/CO) sesungguhnya adalah sebuah pemikiran dan pola kerja yang telah ada dan berlangsung sejak berabad-abad yang lampau yaitu, serangkaian upaya membangun masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera dan adil dari sebelumnya dengan mengacu pada harkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya.
Dalam proses pelatihan, peserta CO dari masing-masing mitra menceritakan kesuksesan atau kegagalan dari projek yang di diimplementasikan dengan menggunakan metode Lego Serious Play (LPS). Dimana peserta berbagi pengalaman kepada sesama CO/Field Officer, pendamping komunitas, atau fasilitator dalam mengelola proses fasilitasi masyarakat guna mewujudkan perubahan status dan kemakmuran masyarakat, dengan pendekatan yang partisipatif, berpihak, dan inklusif, serta berlandaskan nilai-nilai Gender, Distabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI).
Pelatihan ini terbagi menjadi 3 proses/tahapan yakni
1. Pra Pelatihan
2. Pelatihan
3. Pasca Pelatihan
Dalam proses pelatihan, peserta CO memiliki waktu selama 5 Hari secara luring untuk mengidentifikasi isu-isu strategis dan untuk Pasca pelatihan meliputi One on One coaching (1x/bulan) dan Focus Group Coaching (1x/3 bulan). Dari Pasca pelatihan One on One coaching dan Fokus Group Coaching, diterbitkan buku jurus-jurus mendampingi komunitas.
