11 Organisasi Masyarakat Sipil yang tergabung dalam MapBiomas Indonesia (Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA), Hutan Kita Institut (HAKI) Sumatera Selatan, GENESIS Bengkulu, Auriga Nusantara, Wood & Wayside International (WWI), SAMPAN Kalimantan Barat, Save Our Borneo (SOB) Kalimantan Tengah, Green Of Borneo (GOB) Kalimantan Utara, KOMIU Sulawesi Tengah, MNUKWAR Papua Barat dan JERAT Papua) resmi meluncurkan Koleksi 2.0 pada 23 Oktober 2023. Pada koleksi ini, data yang tersedia pada Platform MapBiomas Indonesia (https://platform-map.nusantara.earth/) telah diperbaharui hingga tahun 2022 dengan 11 kelas tutupan lahan yang sebelumnya pada Koleksi 1.0 hanya menampilkan 10 kelas tutupan lahan untuk periode tahun 2000 - 2019, kini bertambah menjadi 11 kelas dengan periode tahun 2000 - 2022 yaitu hutan, mangrove, tumbuhan non-hutan seperti savanna, kebun kayu, sawit, sawah, pertanian lainnya, lubang tambang, tambak, non-vegetasi lainnya dan perairan.
Peluncuran ini disertai dengan kegiatan talkshow berjudul Dinamika Tutupan Lahan Indonesia 2000-2022, dengan pembicara Timer Manurung selaku Koordinator MapBiomas Indonesia, Tasso Azevedo (Koordinator Mapbimas Global Network), Projo Danoedoro (Dosen Fakultas Geografi UGM) dan Farwiza Farhan (Direktur HAkA Aceh). Dalam keterangannya pada talkshow yang disiarkan saluran Youtube Auriga Nusantara, Timer Manurung mengatakan optimis platform ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang baik pada sektor publik, swasta dan masyarakat sipil. MapBiomas dapat mendorong pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim.